Blueberry Soybean

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Sehat dan sejahterah bersama produk Herbal Green World

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Product Bluberry

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Seri Product Blueberry

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Profile perusahaan Green World

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Jumat, 26 April 2013

Proses perjalanan dari Tiada menjadi Ada



Tiada sebuah kehidupan sebelum direncanakan, karena semua  sudah ada dalam perencanaan. Itu adalah sebuah rahasia Sang Pencipta alam semesta dalam bentuk penyempurnaan  ciptaan-Nya. Segala sesuatu yang akan di"ada"kan sudah terdapat dalam perencanaan sebelumnya yang tiada satupun yang tahu mengenai hal itu kecuali makhluk ciptaan yang telah diserahi tugas untuk memegang teguh rahasia perencanaan itu. Rahasia tersebut  pada saat yang telah ditetapkan, akan diletakkan dalam sarana untuk pewujudan sesuatu yang akan wujud, dipisahkan menjadi dua dan akan saling berpasangan . Dan akan dipertemukan kembali untuk menjadi satu bentuk wujud melalui penyatuan rasa.
Setelah keduanya saling bertemu maka bentuk yang ada akan mengalami sebuah proses untuk menjadi wujud yang ada dan hidup. Pada proses perwujudan ini dinamakan dengan wujud Janin dan alamnya dinamakan Alam Kandungan. Dan perwujudan tersebut lebih disempurnakan kembali dengan adanya penyatuan antara Ruh dengan Jasad  dalam wujud janin (bakal manusia). 
Dalam penyatuan antara ruh dan jasad selalu diiring dengan adanya sumpah prasetya yang harus dijalankan tanpa boleh dilupakan. Diaman sumpah tersebut berisi tentang keimanan terhadap Sang Pencipta-Nya. 
Dan perwujudan akan menjadi makhluk yang disebut  Manusia  setelah mengalami  proses perpindahan dari alam kandungan ke alam dunia. Dengan harapan manusia tersebut tetap mengingat asal - usul dari proses bentuk perwujudannya. Sesempurna dan sebagus apapun bentuk dari wujud  manusia yang ada tetaplah  berasal dari sesuatu yang sama, mendapatkan tugas dan tanggung jawab yang sama pula. Apabila hal itu tetap diingat sampai proses  perjalanan selanjutnya, maka manusia itu akan tetap selalu mengikuti segala apa yang diperintahkan oleh Sang Maha Pencipta dan selalu menjauhi segala apa yang dilarang-Nya, sehingga manusia tersebut selama dalam perjalanannya tetap diberi keselamatan dan perlindungan sesuai dengan perjalanan hidup yang telah dipilihnya. 

Kamis, 25 April 2013

semangat sukses

seorang teman bertanya kepada saya.... "Mengapa kamu mau mengerjakan sesuatu yang tidak terlalu menguntungkan bagi kamu?" waktu itu saya hanya bisa memberikan senyuman dan menjawab " Kerja keras itu pasti dan kesuksesan itu adalah sebuah keharusan, seringkali apa yang terlihat tidak menguntungkan bagi qta hari ini ternyata akan sangat membantu dan menguntungkan qta esok hari tiada usaha dan kerja yang sia-sia.... walaupun suatu ketika nanti, itu hanya akan menjadi sebuah cerita yang membanggakan.... yang penting tetap semangat sobat..."




jalan licin

saya tahu jalan yang sedang saya lewati itu licin, karena jalan itu adalah satu-satunya jalan yang harus kulewati maka kulewati jalan itu dengan berhati-hati......

walau sudah berhati-hati agar tidak terpeleset, tetap saja takdir itu telah menyatakan bahwa saya harus terjatuh sehingga terpeleset lah saya hehehe......

Namun rasa syukur itu harus tetap saya panjatkan karena walaupun Tuhan telah menakdirkan saya harus terjatuh akan tetapi Tuhan telah memberi pengetahuan pada saya diawal bahwa jalan itu licin, sehingga saya diberikan kewaspadaan...
dan walaupun terjatuh karena terpeleset, saya tidak merasakan luka yang parah.....

Senin, 22 April 2013

Kehidupan




Konsep kehidupan dalam berusaha dan berdo’a, langkah menuju kedepan pasti ketemu dengan jalan yang diharapkan untuk mencapai sebuah tujuan dengan melihat masa yang telah lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Sesuai dengan kaidah dan aturan sabda alam yang telah berlaku bagi sumber kehidupan seluruh makhluk yang ada di alam semesta raya. 

Segala apa yang ada dibawah Langit dan diatas Bumi harus tunduk pada kuasa yang telah diberikan, dengan tanpa melupakan asal usul dan bentuk kejadian yang telah dan akan terjadi. Segala sumber kekuatan ada pada empat sisi lima bentuk yang terdapat pada satu pusat, dengan terpatok pada dua macam pandang yang saling berpasangan dan berlawanan tanpa pernah terpisahkan. 

Kehidupan dalam sebuah perjalanan yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan guna mendapatkan bekal untuk menuju arah perjalanan selanjutnya. Perjalanan dalam sebuah perubahan bentuk dan peristiwa yang telah dan akan dilalui sering membuat bingung dan menyesatkan apabila tanpa sebuah bekal dan pegangan. Bekal dan pegangan dasar sudah diberikan pada awal perjalanan sebelum melangkah, bekal dan pegangan selanjutnya dapat diterima dan diperoleh dalam langkah dan perjalanan selanjutnya, akan tetapi tanpa diberikan dan diharuskan, hanya diberi petunjuk dan diberi pilihan sesuai dengan keinginan dan kuasa masing – masing. Akan tetapi dalam setiap perjalanan yang dilalui penuh dengan cobaan, godaan dan rintangan, yang barang siapa bisa melewati itu semua, maka akan mencapai tujuan dengan tersenyum dan apabila tidak sanggup maka akan menangis penuh dengan penyesalan. Hidup dan kehidupan, mati dan kematian adalah salah satu proses bentuk dan peristiwa yang harus dilalui oleh manusia. Dua hal tersebut yang kadang ditakuti manusia karena terasa mengerikan bagi orang – orang yang lupa akan bekal dan pegangan yang telah diberikan.

Minggu, 21 April 2013

Pendakian dalam Hidup

Siang ini ku mencoba mengenang kembali kisah pendakian dengan teman-teman dan seorang Bos di tahun 2002. Waktu itu kami melakukan pendakian ke puncak Ringgit di lereng gunung Arjuno.


Kami berangkat dari Surabaya sekitar pukul 3 sore dan sampai di rumah penduduk untuk mulai pendakian sekitar pukul 7 malam. Kami langsung bergegas untuk melakukan pendakian karena kami sudah ditunggu sama rombongan yang pertama di pendopo pertapan indrakila. Dan akhirnya kami sampai di pendopo sekitar pukul 9 malam. Sesampai di pendopo kami langsung bergabung untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Ringgit malam itu, akan tetapi rencana itu dibatalkan dan pendakian akan dilanjutkan pagi hari.

Pada pukul 5 pagi kami semua bergegas untuk mulai melakukan pendakian. Dalam perjalanan munuju ke puncak Ringgit, kami selalu mendampingi Bos yang baru pertama kali melakukan pendakian. Medan untuk menuju ke puncak Ringgit memang cukup licin dengan tingkat kemiringan sekitar 45o. Sehingga kami jatuh bangun untuk mencapai puncaknya. Setelah kami sampai ditengah perjalanan, tiba-tiba Bos pun merasa kelelahan sehingga meminta berhenti sejenak untuk beristirahat. Dan kami pun semua beristirahat sejenak mencari tempat yang agak lapang untuk beristirahat. Dengan nafas yang ter engah-engah Bos bertanya ke saya “Apakah puncaknya masih jauh???” dan saya hanya bisa menjawab “Sebentar lagi sampai pak”. Setelah beristirahat sejenak dan meneguk air minum yang kami bawa, akhirnya Bos pun melanjutkan perjalananan nya dan kemudian di iringi teman-teman yang lain. 30 menit kemudian Bos pun bertanya lagi “katanya sebentar lagi kok belum sampai juga?” . Saya hanya menjawab “Iya pak sebentar lagi, itu puncaknya sudah kelihatan”. Bos pun mencoba memastikan lagi “Bener ya, sebentar lagi sampai?”. Dan ku hanya bisa memberikan senyuman saja. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak Ringgit.

Setelah 15 menit kami berjalan, Bos pun bertanya lagi “Kok belum sampai juga?”. Saya hanya menjawab “sebentar lagi pak”. Bos pun bilang “Kamu dari tadi bilang sebentar lagi - sebentar lagi, tapi belum sampai juga”. Karena saya lihat puncak tinggal ¼ perjalanan lagi, maka saya mencoba untuk menenangkan “Sabar pak, puncak tinggal ¼ perjalanan lagi, apa kita tidak usah melanjutkan perjalanan dan kembali ke pendopo saja?”. Bos pun berpikir sejenak dan bilang ”perjalanan harus dilanjutkan dan kita harus sampai dipuncak”. Dan saya pun menjawab “BAIK PAK, KALAU BEGITU KITA JALANI DAN NIKMATI SAJA PERJALANAN INI KARENA KITA SUDAH TAU KEMANA TUJUAN KITA”. Setelah mendengar itu Bos pun tidak bertanya-tanya lagi sampai kami mencapai puncak Ringgit.

Kami sampai di puncak Ringgit sekitar pukul 11 siang, dan kami pun langsung memasang tenda untuk beristirahat sambil menikmati bekal yang kami bawa. Di tengah kami memasang tenda, ternyata beberapa saat kemudian datang angin kencang yang menghempas tenda kami. Bos pun bertanya “Bagaimana kita bisa pasang tenda dengan kondisi badai seperti ini?”. Dan saya pun menjawab “beginilah kondisi di puncak Ringgit pak, untuk menuju kesini butuh pengorbanan karena melewati jalan yang yang licin dan kondisi yang curam. Sampai di puncak pun masih di hatam dengan badai. Kita harus mencoba untuk BERSABAR, BERTAHAN dan TERUS BERUSAHA pak, semoga badainya sebentar lagi akan berhenti”. Bos pun bertanya “sampai kapan kita akan bisa bertahan ditengah badai ini?”. Saya hanya bisa menjawab sambil tersenyum ”saya tidak bisa memastikan pak, yang penting sekarang kita BERDO’A SAMBIL BERUSAHA saja agar tenda ini tetap bisa berdiri”. Setelah kami mencoba memasang tenda ditengah badai tersebut, akhirnya tenda pun bisa terpasang juga, dan badai itu pun berlalu sehingga kamipun bisa beristirahat sambil meregangkan otot-otot yang sudah terasa pegal dan kaku. Dan teman yang lain mencoba memasak makanan dari perbekalan yang sudah kami bawa. Sambil menunggu makanan siap, Bos pun bertanya “setelah ini bagaimana rencana kita selanjutnya?”. Saya pun menjawab “sebaiknya kita istirahat dulu pak biar bisa memulihkan tenaga, dan nanti baru kita lanjutkan ceritanya hehehehe.....”