Blueberry Soybean

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Sehat dan sejahterah bersama produk Herbal Green World

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Product Bluberry

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Seri Product Blueberry

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Profile perusahaan Green World

Sehat dan Sejahterah bersama Green World, Join hubungi 087855774579 / 081330555139 pin 532C310E

Jumat, 26 April 2013

Proses perjalanan dari Tiada menjadi Ada



Tiada sebuah kehidupan sebelum direncanakan, karena semua  sudah ada dalam perencanaan. Itu adalah sebuah rahasia Sang Pencipta alam semesta dalam bentuk penyempurnaan  ciptaan-Nya. Segala sesuatu yang akan di"ada"kan sudah terdapat dalam perencanaan sebelumnya yang tiada satupun yang tahu mengenai hal itu kecuali makhluk ciptaan yang telah diserahi tugas untuk memegang teguh rahasia perencanaan itu. Rahasia tersebut  pada saat yang telah ditetapkan, akan diletakkan dalam sarana untuk pewujudan sesuatu yang akan wujud, dipisahkan menjadi dua dan akan saling berpasangan . Dan akan dipertemukan kembali untuk menjadi satu bentuk wujud melalui penyatuan rasa.
Setelah keduanya saling bertemu maka bentuk yang ada akan mengalami sebuah proses untuk menjadi wujud yang ada dan hidup. Pada proses perwujudan ini dinamakan dengan wujud Janin dan alamnya dinamakan Alam Kandungan. Dan perwujudan tersebut lebih disempurnakan kembali dengan adanya penyatuan antara Ruh dengan Jasad  dalam wujud janin (bakal manusia). 
Dalam penyatuan antara ruh dan jasad selalu diiring dengan adanya sumpah prasetya yang harus dijalankan tanpa boleh dilupakan. Diaman sumpah tersebut berisi tentang keimanan terhadap Sang Pencipta-Nya. 
Dan perwujudan akan menjadi makhluk yang disebut  Manusia  setelah mengalami  proses perpindahan dari alam kandungan ke alam dunia. Dengan harapan manusia tersebut tetap mengingat asal - usul dari proses bentuk perwujudannya. Sesempurna dan sebagus apapun bentuk dari wujud  manusia yang ada tetaplah  berasal dari sesuatu yang sama, mendapatkan tugas dan tanggung jawab yang sama pula. Apabila hal itu tetap diingat sampai proses  perjalanan selanjutnya, maka manusia itu akan tetap selalu mengikuti segala apa yang diperintahkan oleh Sang Maha Pencipta dan selalu menjauhi segala apa yang dilarang-Nya, sehingga manusia tersebut selama dalam perjalanannya tetap diberi keselamatan dan perlindungan sesuai dengan perjalanan hidup yang telah dipilihnya. 

Kamis, 25 April 2013

semangat sukses

seorang teman bertanya kepada saya.... "Mengapa kamu mau mengerjakan sesuatu yang tidak terlalu menguntungkan bagi kamu?" waktu itu saya hanya bisa memberikan senyuman dan menjawab " Kerja keras itu pasti dan kesuksesan itu adalah sebuah keharusan, seringkali apa yang terlihat tidak menguntungkan bagi qta hari ini ternyata akan sangat membantu dan menguntungkan qta esok hari tiada usaha dan kerja yang sia-sia.... walaupun suatu ketika nanti, itu hanya akan menjadi sebuah cerita yang membanggakan.... yang penting tetap semangat sobat..."




jalan licin

saya tahu jalan yang sedang saya lewati itu licin, karena jalan itu adalah satu-satunya jalan yang harus kulewati maka kulewati jalan itu dengan berhati-hati......

walau sudah berhati-hati agar tidak terpeleset, tetap saja takdir itu telah menyatakan bahwa saya harus terjatuh sehingga terpeleset lah saya hehehe......

Namun rasa syukur itu harus tetap saya panjatkan karena walaupun Tuhan telah menakdirkan saya harus terjatuh akan tetapi Tuhan telah memberi pengetahuan pada saya diawal bahwa jalan itu licin, sehingga saya diberikan kewaspadaan...
dan walaupun terjatuh karena terpeleset, saya tidak merasakan luka yang parah.....

Senin, 22 April 2013

Kehidupan




Konsep kehidupan dalam berusaha dan berdo’a, langkah menuju kedepan pasti ketemu dengan jalan yang diharapkan untuk mencapai sebuah tujuan dengan melihat masa yang telah lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Sesuai dengan kaidah dan aturan sabda alam yang telah berlaku bagi sumber kehidupan seluruh makhluk yang ada di alam semesta raya. 

Segala apa yang ada dibawah Langit dan diatas Bumi harus tunduk pada kuasa yang telah diberikan, dengan tanpa melupakan asal usul dan bentuk kejadian yang telah dan akan terjadi. Segala sumber kekuatan ada pada empat sisi lima bentuk yang terdapat pada satu pusat, dengan terpatok pada dua macam pandang yang saling berpasangan dan berlawanan tanpa pernah terpisahkan. 

Kehidupan dalam sebuah perjalanan yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan guna mendapatkan bekal untuk menuju arah perjalanan selanjutnya. Perjalanan dalam sebuah perubahan bentuk dan peristiwa yang telah dan akan dilalui sering membuat bingung dan menyesatkan apabila tanpa sebuah bekal dan pegangan. Bekal dan pegangan dasar sudah diberikan pada awal perjalanan sebelum melangkah, bekal dan pegangan selanjutnya dapat diterima dan diperoleh dalam langkah dan perjalanan selanjutnya, akan tetapi tanpa diberikan dan diharuskan, hanya diberi petunjuk dan diberi pilihan sesuai dengan keinginan dan kuasa masing – masing. Akan tetapi dalam setiap perjalanan yang dilalui penuh dengan cobaan, godaan dan rintangan, yang barang siapa bisa melewati itu semua, maka akan mencapai tujuan dengan tersenyum dan apabila tidak sanggup maka akan menangis penuh dengan penyesalan. Hidup dan kehidupan, mati dan kematian adalah salah satu proses bentuk dan peristiwa yang harus dilalui oleh manusia. Dua hal tersebut yang kadang ditakuti manusia karena terasa mengerikan bagi orang – orang yang lupa akan bekal dan pegangan yang telah diberikan.

Minggu, 21 April 2013

Pendakian dalam Hidup

Siang ini ku mencoba mengenang kembali kisah pendakian dengan teman-teman dan seorang Bos di tahun 2002. Waktu itu kami melakukan pendakian ke puncak Ringgit di lereng gunung Arjuno.


Kami berangkat dari Surabaya sekitar pukul 3 sore dan sampai di rumah penduduk untuk mulai pendakian sekitar pukul 7 malam. Kami langsung bergegas untuk melakukan pendakian karena kami sudah ditunggu sama rombongan yang pertama di pendopo pertapan indrakila. Dan akhirnya kami sampai di pendopo sekitar pukul 9 malam. Sesampai di pendopo kami langsung bergabung untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Ringgit malam itu, akan tetapi rencana itu dibatalkan dan pendakian akan dilanjutkan pagi hari.

Pada pukul 5 pagi kami semua bergegas untuk mulai melakukan pendakian. Dalam perjalanan munuju ke puncak Ringgit, kami selalu mendampingi Bos yang baru pertama kali melakukan pendakian. Medan untuk menuju ke puncak Ringgit memang cukup licin dengan tingkat kemiringan sekitar 45o. Sehingga kami jatuh bangun untuk mencapai puncaknya. Setelah kami sampai ditengah perjalanan, tiba-tiba Bos pun merasa kelelahan sehingga meminta berhenti sejenak untuk beristirahat. Dan kami pun semua beristirahat sejenak mencari tempat yang agak lapang untuk beristirahat. Dengan nafas yang ter engah-engah Bos bertanya ke saya “Apakah puncaknya masih jauh???” dan saya hanya bisa menjawab “Sebentar lagi sampai pak”. Setelah beristirahat sejenak dan meneguk air minum yang kami bawa, akhirnya Bos pun melanjutkan perjalananan nya dan kemudian di iringi teman-teman yang lain. 30 menit kemudian Bos pun bertanya lagi “katanya sebentar lagi kok belum sampai juga?” . Saya hanya menjawab “Iya pak sebentar lagi, itu puncaknya sudah kelihatan”. Bos pun mencoba memastikan lagi “Bener ya, sebentar lagi sampai?”. Dan ku hanya bisa memberikan senyuman saja. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak Ringgit.

Setelah 15 menit kami berjalan, Bos pun bertanya lagi “Kok belum sampai juga?”. Saya hanya menjawab “sebentar lagi pak”. Bos pun bilang “Kamu dari tadi bilang sebentar lagi - sebentar lagi, tapi belum sampai juga”. Karena saya lihat puncak tinggal ¼ perjalanan lagi, maka saya mencoba untuk menenangkan “Sabar pak, puncak tinggal ¼ perjalanan lagi, apa kita tidak usah melanjutkan perjalanan dan kembali ke pendopo saja?”. Bos pun berpikir sejenak dan bilang ”perjalanan harus dilanjutkan dan kita harus sampai dipuncak”. Dan saya pun menjawab “BAIK PAK, KALAU BEGITU KITA JALANI DAN NIKMATI SAJA PERJALANAN INI KARENA KITA SUDAH TAU KEMANA TUJUAN KITA”. Setelah mendengar itu Bos pun tidak bertanya-tanya lagi sampai kami mencapai puncak Ringgit.

Kami sampai di puncak Ringgit sekitar pukul 11 siang, dan kami pun langsung memasang tenda untuk beristirahat sambil menikmati bekal yang kami bawa. Di tengah kami memasang tenda, ternyata beberapa saat kemudian datang angin kencang yang menghempas tenda kami. Bos pun bertanya “Bagaimana kita bisa pasang tenda dengan kondisi badai seperti ini?”. Dan saya pun menjawab “beginilah kondisi di puncak Ringgit pak, untuk menuju kesini butuh pengorbanan karena melewati jalan yang yang licin dan kondisi yang curam. Sampai di puncak pun masih di hatam dengan badai. Kita harus mencoba untuk BERSABAR, BERTAHAN dan TERUS BERUSAHA pak, semoga badainya sebentar lagi akan berhenti”. Bos pun bertanya “sampai kapan kita akan bisa bertahan ditengah badai ini?”. Saya hanya bisa menjawab sambil tersenyum ”saya tidak bisa memastikan pak, yang penting sekarang kita BERDO’A SAMBIL BERUSAHA saja agar tenda ini tetap bisa berdiri”. Setelah kami mencoba memasang tenda ditengah badai tersebut, akhirnya tenda pun bisa terpasang juga, dan badai itu pun berlalu sehingga kamipun bisa beristirahat sambil meregangkan otot-otot yang sudah terasa pegal dan kaku. Dan teman yang lain mencoba memasak makanan dari perbekalan yang sudah kami bawa. Sambil menunggu makanan siap, Bos pun bertanya “setelah ini bagaimana rencana kita selanjutnya?”. Saya pun menjawab “sebaiknya kita istirahat dulu pak biar bisa memulihkan tenaga, dan nanti baru kita lanjutkan ceritanya hehehehe.....”

Keyakinan Niat Baik

Semangat siang ini ku mencoba mereview kenangan masa lalu ditahun 1997. saat itu ku sedang menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. selain kuliah ku juga bekerja sebagai buruh di salah satu home industri dekat dengan desa saya tinggal.

Saya kerja mulai jam 7 pagi sampai dengan jam 4 sore, sehingga dalam sehari saya bekerja selama 8,5 jam karena diberi waktu istirahat untuk makan dan shalat selama 30 menit. Upah yang diberikan kepadaku adalah Rp. 2.500,- per hari sehingga dalam satu minggu (6 hari kerja) ku peroleh upah sebesar Rp. 15.000,-. proses yang kujalani itu itu telah kunikmati selama 1(satu) tahun.

Suatu ketika, pada sore hari sepulang kerja ku bergegas untuk bersiap-siap mau berangkat kuliah... saat ku akan berangkat kuliah tiba-tiba tetangga sebelah rumah menyapa ku " Mau pergi kuliah to mas?" dan ku menjawab: iya bu......
setelah itu tetangga ku langsung berbicara lagi:" untuk apa sih mas sekolah tinggi-tinggi, toh belum tentu bisa kerja yang enak juga, banyak lulusan sarjana yang menganggur. seperti sampeyan saat ini kerjanya juga masih sebagai buruh... dan ibu itu menegaskan sekali lagi percuma kuliah mas, kalau pada akhirnya jadi pengangguran atau jadi buruh, kasihan tu bapak ibunya yang telah bersusah payah membiayai mas".

Mendengar kata-kata seperti itu, amarahku langsung memuncak dan hendak membalas kata-kata ibu tersebut dengan makian... namun sebelum kata-kata itu terlontar, seorang kakek datang menghampiriku dan berkata: " wahai anak muda, jangan kau kotori niat baikmu itu dengan amarah, yakinlah bahwa yang menetukan masa depanmu itu bukan kata-kata seorang ibu yang ada dihadapanmu itu akan tetapi ketekunan, kesabaran dan kesungguhanmulah yang akan membawamu pada jalan kebaikan yang engkau cita-citakan....dan pahamilah bahwa kebahagiaan dan kemuliaan seseorang itu bukan ditentukan oleh pekerjaan yang dijalani saat ini...."

Ucapan dari kakek itu segera menyadarkanku dan segera ku menyampaikan pada ibu itu:" maaf bu saya berangkat menuntut ilmu dulu, semoga yang ibu sampaikan tadi dapat memicu semangatku untuk belajar dan berkarya, sehingga saya dapat membuktikan bahwa apa yang ibu sampaikan itu tidak benar.... terima kasih" dengan suasana hati yang penuh semangat dan ketenangan ku langsung berangkat menuju kampus tempat ku belajar...

Mengenal Diri


Dalam proses perubahan prilaku yang  pertama kali kita lakukan adalah bagaimana kita dapat mengenal diri pribadi. Karena dengan mengenal diri pribadi, kita dapat megetahui segala hal dan segala kebutuhan yang ada pada diri pribadi kita. Dari hasil pengetahuan mengenai hal dan kebutuhan yang didapat pada diri pribadi inilah kita dapat menentukan langkah-langkah yang terbaik bagi diri pribadi kita.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengenal diri dan pribadi kita,yaitu :
1.     Belajar dari pengalaman diri dan orang lain
2.     Bercermin diri dari kehidupan orang lain
3.     Mengenal diri sebagaimana orang lain mengenal
4.     Bercermin diri secara jujur dan mendalam
         
Metode yang dipergunakan antara manusia satu dan manusia lain memang selalu berbeda, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana manusia itu bisa menerima hasil dari yang dilakukan. Penerimaan terhadap suatu hasil yang didapat memang tidaklah mudah,  karena manusia memiliki ego yang selalu ingin melihat dan menerima kenyataan yang hanya diinginkan. Sehingga diperlukan suatu proses pembelajaran dalam penerimaan setiap hasil yang didapat, walaupun hasilnya berbeda dengan yang diinginkan. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah proses pembukaan diri terhadap setiap realitas kehidupan yang telah dan sedang dialami.
Memang proses pembelajaran butuh waktu yang relatif lama, karena membutuhkan proses pendewasaan manusia dalam berpikir. Pendewasaan dalam berpikir diperoleh dari pengalaman hidup dan arahan dari pendidik yang dapat memberikan kesimpulan dalam mengetahui filosofi hidup. Karena filosofi dalam kehidupan setiap manusia akan mempengaruhi prilaku yang ada dalam diri manusia.
Filosofi dalam hidup juga dapat dijadikan sebagai pegangan dalam hidup manusia, karena filosofi tersebut dapat menjadi sebuah keyakinan utuh yang dianggap sebagai kebenaran dalam hidup. Keyakinan yang dianggap benar itulah yang paling berpengaruh dalam diri manusia dalam menentukan sikap atau keputusan dalam berprilaku di setiap kehidupannya.
Keyakinan yang kuat dalam diri manusia dibutuhkan untuk membentuk karakter yang dapat diterjemahkan dalam sikap yang ditunjukkan dalam menjalani hidup. Karena karakter yang terbentuk dalam diri manusia akan menjadikan manusia itu memiliki jati diri dan kehormatan diri. Jati diri inilah yang menjadi salah satu faktor yang dapat membawa manusia memiliki visi dan rasa optimistis dalam menjalani kehidupan sampai akhir hayatnya.
Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab agar tahu bagaimakah diri pribadi kita. Pertanyaan tersebut adalah
a. Siapakah saya?
b. Dimanakah saat ini saya berada?
c. Mengapa saya berada disini saat ini?
d. Apa yang saya cari saat ini?
e. Apa tujuan utama saya?
f. Bagaimanakah cara saya untuk mencapai tujuan saya itu?

Minggu, 31 Maret 2013

Sumber Daya Manusia



Sumber daya manusia adalah salah satu modal utama dan juga merupakan aset terpenting di setiap perusahaan. Hal ini disebabkan  karena manusia memiliki sifat yang dinamik. Artinya disini adalah sumber daya manusia menjadi sebuah faktor pengerak bagi modal-modal lain yang dimiliki oleh perusahaan. Modal lain yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah modal finansial dan modal fisik. Dengan kualitas sumber daya manusia yang baik dan positif akan menjadikan sumber daya perusahaan lainnya dapat terkelola dengan baik pula. Sehingga perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk dapat memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tentunya tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena dibutuhkan suatu investasi yang cukup besar dengan proses yang cukup panjang. Sehingga dibutuhkan suatu metoda yang efektif dalam pengelolaannya. Dengan metode pengelolaan yang efektif akan menjadikan investasi yang dilakukan dapat tepat guna dan berhasil guna. Dan proses yang dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diraih dengan baik.        
Pada dasarnya kualitas sumber daya manusia dapat diukur dari tiga hal utama, yakni skill (keahlian), knowledge (pengetahuan), dan attitude (sikap). Idealnya agar suatu perusahaan dapat berkembang dengan cepat, maka sumber daya manusia yang dimiliki harus memiliki keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya. Selain itu sumber daya manusia perusahaan tersebut juga harus memiliki pengetahuan tentang perusahaan dan bidang kerjanya. Dan yang tidak kala pentingnya adalah memiliki sikap/prilaku yang baik.
Akan tetapi dalam kenyataan, kondisi ideal itu sulit untuk didapatkan. Dan diantara ketiga hal diatas, yang sulit untuk dikontrol adalah sikap/prilaku dari sumberdaya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Karena sikap/prilaku berhubungan erat dengan kepribadian seorang manusia.
Selama ini banyak anggapan yang menyatakan bahwa prilaku dalam diri manusia itu sulit untuk berubah. Hal ini disebabkan karena prilaku dalam diri manusia telah dianggap sebagai bawaan dari manusia itu sejak lahir. Atau dengan kata lain prilaku dalam diri manusia dianggap sudah menjadi ketentuan Tuhan. Sedangkan pada kenyataannya, sifat atau prilaku dalam diri seorang manusia itu dapat berubah sesuai dengan yang diinginkan. Karena pada dasarnya sifat itu  bukanlah bawaan, akan tetapi merupakan bentukan dari pengalaman hidup dan segala sesuatu yang telah ditanamkan oleh para pendidik.
Menurut Peter Lauster (seorang ahli psikologi) mengatakan bahwa seseorang tidak perlu ragu akan prilakunya yang “jelek”. Karena setiap perilaku yang ada akan dapat berubah sedikit demi sedikit seiring dengan pengaruh dan proses perjalanan waktu yang dijalani. Dan apabila manusia tersebut ingin mencapai kehidupan yang lebih berarti maka dengan kesadaran penuh dia harus merubah prilakunya yang “jelek” itu menjadi prilaku yang “lebih baik”.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan prilaku manusia yaitu :
1.     Kebiasaan yang dilakukan oleh manusia tersebut
2.     Lingkungan dimana manusia tersebut hidup
3.     Pendidikan yang ditempuh
4.     Keyakinan yang dijadikan dasar sebagai tolak ukur kebenaran dan kesalahan
5.     Tujuan hidup yang telah ditetapkan dalam hati
6.     Falsafah hidup yang telah terbentuk dari proses perjalanan kehidupan

Dari faktor pertama dan kedua dapat dilihat bahwa kebiasaan dan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prilaku manusia. Sehingga kalau kita bicara mengenai prilaku sumber daya manusia diperusahaan tentunya tercermin dalam kebiasaan dan lingkungan yang tercipta diperusahaan tersebut. Hal itu dapat dilihat dari etos kerja yang terbangun dalam setiap perusahaan. Dengan demikian, apabila sebuah perusahaan menginginkan sumber daya manusia nya dapat berprilaku yang “baik” bagi perusahaan maka kebiasaan dan lingkungan yang diciptakan dalam perusahaan harus juga “baik”.
Kebiasaan dalam perusahaan yang dimaksud adalah pola, prilaku, atau pelaksanaan dalam setiap pekerjaan. Dan lingkungan dalam perusahaan yang dimaksud adalah kebijakan dan keputusan dalam organisasi, budaya organisasi, situasi dan kondisi organisasi dan termasuk juga seluruh personal yang ada didalamnya.
Sebagai contoh , agar sebuah perusahaan dapat menjadi perusahaan yang profesional dan terpercaya, maka kebiasaan yang diciptakan dalam perusahaan tersebut adalah harus dapat berprilaku profesional. Sehingga profesionalisme yang biasa dijalankan akan menimbulkan kepercayaan terhadap perusahaan tersebut dengan sendirinya.
Artinya mulai dari karyawan yang terbawah sampai dengan atasan yang tertinggi harus dapat selalu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing. Berprilaku disiplin dalam pengerjaan dan penyelesaian, serta selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Sehingga lingkungan yang dibangun adalah kejelasan mengenai diskripsi kerja, sistem, mekanisme,aturan dan kebijakan perusahaan.
Untuk itu perusahaan harus memiliki Standard Operasional Procedure (SOP), tersedianya sarana dan prasarana penunjang pekerjaan, dan telah memiliki aturan yang jelas mengenai jenjang prestasi dari sumber daya manusia yang dimiliki.   
Jadi apabila perusahaan menginginkan sumber daya mausia yang ada didalamnya memiliki prilaku yang dapat menguntungkan perusahaan itu bukanlah hal yang sulit. Semua itu bergantung dari bagaimana perusahaan tersebut dapat membangun kebiasaan yang “baik” dan didukung dengan terciptanya lingkungan yang “baik” pula. Karena untuk menjadikan sesuatu yang sesuai dengan keinginan selalu membutuhkan sebuah proses. Harus memiliki metode yang tepat, serta komitmen yang kuat untuk menjalankannya.
Pada faktor ketiga, maksud dari pendidikan yang ditempuh adalah pengetahuan yang didapatkan oleh tiap-tiap sumber daya manusia selama melakukan proses pembelajaran, baik secara formal maupun non formal. Karena semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh seorang manusia, maka manusia tersebut akan semakin beradap, bijaksana dan akan memiliki tingkat kesadaran yang tinggi. Sehingga setiap prilaku yang dijalankan akan semakin terkontrol, terencana dan  terevaluasi dengan baik.
Pada Faktor keempat, maksud dari keyakinan adalah setiap hal yang telah mendarah daging dalam jiwa manusia. Dimana hal tersebut akan selalu menjadi prinsip dan pegangan dalam menjalani kehidupannya. Sehingga prilaku yang ada dalam diri manusia juga terpengaruh oleh keyakinan yang diyakini sebagai sebuah kebenaran awal dalam hidupnya. Dan keyakinan dalam diri manusia akan berubah seiring dengan bertambahnya pemahaman manusia itu terhadap setiap permasalahan yang dialaminya. 
Pada faktor kelima, yang dimaksud dengan tujuan hidup adalah suatu hal yang sangat ingin didapatkan atau dicapai oleh manusia. Sehingga dengan keinginan yang sangat kuat tersebut manusia akan berusaha mengikuti dan menjalani setiap persyaratan yang harus ditempuh agar dapat mencapai yang diinginkan. Sering kali tujuan dalam hidup juga dipengaruhi oleh prinsip dan keyakinan yang ada dalam setiap diri manusia.
Pada faktor keenam, yang dimaksud falsafah hidup disini adalah pemaknaan dan penyikapan terhadap setiap permasalah yang dihadapi dalam menjalani proses kehidupan dimuka bumi ini. Dengan pemaknaan yang mendalam akan menciptakan pandangan  hidup yang menjadi pegangan dan keyakinan yang tercermin dalam prilaku yang dinampakkan.
Dalam buku 24 jam merubah prilaku ini akan diperkenalkan bagaimana merubah prilaku sumber daya manusia yang ada diperusahaan. Dengan menekankan pada proses dan sub proses yang harus dijalani dan dengan menggunakan beberapa metode pelatihan sederhana. Selain itu juga akan dijelaskan bagaimana membangun komitmen sumber daya manusia dalam perusahaan setelah pelatihan. Serta bagaimana menjalankan komitmen yang telah dibangun  untuk mencapai keberhasilan.
Metode yang dipergunakan dalam buku ini adalah “pola permainan dengan pemahaman pada hukum seleksi alam dan hukum sebab akibat”. Sehingga kesempatan kedua yang didapat hanya menjadi sebuah keberuntungan. Keberhasilan hanya dijadikan sebagai dorongan untuk tetap berpikir waspada dan berhati-hati dalam pengambilan keputusan selanjutnya. Kegagalan akan menjadi suatu cambuk dan referensi dalam perjalanan berikutnya.
Penekanan dalam pelatihan yang diterapkan dalam buku ini adalah “penerimaan terhadap kosekuensi logis dari setiap keputusan yang diambil”. Sehingga yang dibangun nantinya adalah perhitungan pada setiap pengambilan keputusan individu dan kelompok. Yang pada akhirnya setiap keputusan yang diambil akan berdampak pada diri dan kelompoknya.
Harapannya adalah dengan kondisi yang tercipta dari permainan yang ada dalam buku ini dapat membawa pembaca untuk menemukan arti keberadaan diri dan manfaat diri yang dipengaruhi oleh prilaku yang ada dalam pribadinya  selama ini.

Sehingga pembaca buku ini dapat terbangun kesadaran dalam dirinya, dan  apabila menerapkan akan dapat mengetahui bagaimana prilakunya dan dampak yang ditimbulkan. Apakah berdampak positif/menguntungkan bagi diri dan lingkungannya, sehingga perlu dipertahankan? Ataukah berdampak negatif/ merugikan bagi diri dan lingkungannya, sehingga perlu dilakukan perubahan ?.