Minggu, 21 April 2013

Pendakian dalam Hidup

Siang ini ku mencoba mengenang kembali kisah pendakian dengan teman-teman dan seorang Bos di tahun 2002. Waktu itu kami melakukan pendakian ke puncak Ringgit di lereng gunung Arjuno.


Kami berangkat dari Surabaya sekitar pukul 3 sore dan sampai di rumah penduduk untuk mulai pendakian sekitar pukul 7 malam. Kami langsung bergegas untuk melakukan pendakian karena kami sudah ditunggu sama rombongan yang pertama di pendopo pertapan indrakila. Dan akhirnya kami sampai di pendopo sekitar pukul 9 malam. Sesampai di pendopo kami langsung bergabung untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Ringgit malam itu, akan tetapi rencana itu dibatalkan dan pendakian akan dilanjutkan pagi hari.

Pada pukul 5 pagi kami semua bergegas untuk mulai melakukan pendakian. Dalam perjalanan munuju ke puncak Ringgit, kami selalu mendampingi Bos yang baru pertama kali melakukan pendakian. Medan untuk menuju ke puncak Ringgit memang cukup licin dengan tingkat kemiringan sekitar 45o. Sehingga kami jatuh bangun untuk mencapai puncaknya. Setelah kami sampai ditengah perjalanan, tiba-tiba Bos pun merasa kelelahan sehingga meminta berhenti sejenak untuk beristirahat. Dan kami pun semua beristirahat sejenak mencari tempat yang agak lapang untuk beristirahat. Dengan nafas yang ter engah-engah Bos bertanya ke saya “Apakah puncaknya masih jauh???” dan saya hanya bisa menjawab “Sebentar lagi sampai pak”. Setelah beristirahat sejenak dan meneguk air minum yang kami bawa, akhirnya Bos pun melanjutkan perjalananan nya dan kemudian di iringi teman-teman yang lain. 30 menit kemudian Bos pun bertanya lagi “katanya sebentar lagi kok belum sampai juga?” . Saya hanya menjawab “Iya pak sebentar lagi, itu puncaknya sudah kelihatan”. Bos pun mencoba memastikan lagi “Bener ya, sebentar lagi sampai?”. Dan ku hanya bisa memberikan senyuman saja. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak Ringgit.

Setelah 15 menit kami berjalan, Bos pun bertanya lagi “Kok belum sampai juga?”. Saya hanya menjawab “sebentar lagi pak”. Bos pun bilang “Kamu dari tadi bilang sebentar lagi - sebentar lagi, tapi belum sampai juga”. Karena saya lihat puncak tinggal ¼ perjalanan lagi, maka saya mencoba untuk menenangkan “Sabar pak, puncak tinggal ¼ perjalanan lagi, apa kita tidak usah melanjutkan perjalanan dan kembali ke pendopo saja?”. Bos pun berpikir sejenak dan bilang ”perjalanan harus dilanjutkan dan kita harus sampai dipuncak”. Dan saya pun menjawab “BAIK PAK, KALAU BEGITU KITA JALANI DAN NIKMATI SAJA PERJALANAN INI KARENA KITA SUDAH TAU KEMANA TUJUAN KITA”. Setelah mendengar itu Bos pun tidak bertanya-tanya lagi sampai kami mencapai puncak Ringgit.

Kami sampai di puncak Ringgit sekitar pukul 11 siang, dan kami pun langsung memasang tenda untuk beristirahat sambil menikmati bekal yang kami bawa. Di tengah kami memasang tenda, ternyata beberapa saat kemudian datang angin kencang yang menghempas tenda kami. Bos pun bertanya “Bagaimana kita bisa pasang tenda dengan kondisi badai seperti ini?”. Dan saya pun menjawab “beginilah kondisi di puncak Ringgit pak, untuk menuju kesini butuh pengorbanan karena melewati jalan yang yang licin dan kondisi yang curam. Sampai di puncak pun masih di hatam dengan badai. Kita harus mencoba untuk BERSABAR, BERTAHAN dan TERUS BERUSAHA pak, semoga badainya sebentar lagi akan berhenti”. Bos pun bertanya “sampai kapan kita akan bisa bertahan ditengah badai ini?”. Saya hanya bisa menjawab sambil tersenyum ”saya tidak bisa memastikan pak, yang penting sekarang kita BERDO’A SAMBIL BERUSAHA saja agar tenda ini tetap bisa berdiri”. Setelah kami mencoba memasang tenda ditengah badai tersebut, akhirnya tenda pun bisa terpasang juga, dan badai itu pun berlalu sehingga kamipun bisa beristirahat sambil meregangkan otot-otot yang sudah terasa pegal dan kaku. Dan teman yang lain mencoba memasak makanan dari perbekalan yang sudah kami bawa. Sambil menunggu makanan siap, Bos pun bertanya “setelah ini bagaimana rencana kita selanjutnya?”. Saya pun menjawab “sebaiknya kita istirahat dulu pak biar bisa memulihkan tenaga, dan nanti baru kita lanjutkan ceritanya hehehehe.....”

0 komentar:

Posting Komentar